kali ini dalam postingan saya, saya akan mempostingkan cara memperbaiki hdd yag bad sactor. apa kalian tahu apa itu bad sector?? oke dalam postingan ini saya akan menjelaskan cara memperbaiki nya see.......
Memperbaiki
Harddisk Yang Bad Sector
Harddisk
adalah media penyimpan yang sangat penting pada computer. Sayangnya umur
pemakaian yang terbatas. Kerusakan pada harddisk dapat disebabkan beberapa hal.
Misalnya :
·
Power supply
yang tidak memadai dan merusak kontroller harddisk dan motor.
·
Harddisk
terjatuh dan merusak mekanik didalamnya atau minimal terjadi bad sector.
·
Terlalu sering
dibawa bawa tanpa pengaman membuat platter harddisk rusak karena goncangan
berlebih.
·
Suhu didalam
harddisk yang panas membuat kondisi harddisk dalam lingkungan tidak stabil.
·
Kondisi
MTBF/umur harddisk, sudah tercapai dan akan rusak.
Hal yang masih dapat dilakukan
untuk memperbaiki harddisk yang terkena bad sector adalah hanya kondisi dimana
harddisk masih berputar, keadaan controller harddisk masih bekerja. Tetapi
keadaan ini masih dibagi lagi, bila ingin mengunakan harddisk yang terkena bad
sector. Masalah penyebab bad sector adalah salah satu
kerusakan yang sering terjadi. Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan oleh
3 keadaan.
- Kondisi dimana platter harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak dapat digunakan. Semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.
- Kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi ini dapat dikatakan cukup stabil untuk harddisk. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin dilow level.
- Kondisi platter yang aus, baik kondisi yang parah atau ringan tetapi kerusakan terdapat di cluster 0 (lokasi dimana informasi partisi harddisk disimpan). Kondisi ini tidak memungkinkan harddisk diperbaiki.
Membicarakan
keadaan harddisk untuk diperbaiki hanya memungkinkan perbaikan pada kondisi ke
2, dimana permukaan harddisk masih stabil tetapi terdapat kerusakan ringan di
beberapa tempat.
Tujuan
·
Upaya untuk
mengunakan harddisk yang terdapat bad sector
·
Men-eliminasi
lokasi kerusakan pada bad sector.
Tahapan 1
Sebelum
melakukan tahapan selanjutnya sebaiknya mengunakan tahapan 1 untuk memastikan
kondisi platter harddisk yang rusak. Untuk mengetahui hal ini harddisk harus
dilakukan LOW LEVEL FORMAT (LLF). LLF dapat dilakukan dari BIOS atau Software.
Untuk BIOS, beberapa PC lama seperti generasi 486 atau Pentium (586) memiliki
option LLF. Atau dapat mengunakan software LLF. Untuk mendapatkan software LLF
dapat diambil di Site pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file seperti hddutil.exe
(dari Maxtor - MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.
Fungsi dari
software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam
harddisk serta informasi bad sector. Software ini juga berguna untuk
memperbaiki kesalahan pembuatan partisi pada FAT 32 dari Windows Fdisk.
Setelah menjalankan program LLF,
maka harddisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan.
Peringatan : Pemakaian LLF software akan menghapus
seluruh data didalam harddisk
Tahapan 2
Proses
selanjutnya adalah dengan metode try dan error. Tahapan untuk sesi ini adalah :
a. Membuat partisi harddisk : Dengan program FDISK
dengan 1 partisi saja, baik primary atau extended partisi. Untuk primary dapat
dilakukan dengan single harddisk , tetapi bila menghendaki harddisk sebagai
extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai proses boot dan telah memiliki
primary partisi (partisi untuk melakukan booting).
b. Format harddisk : Dengan FORMAT
C: /C. Penambahan perintah /C untuk menjalankan pilihan pemeriksaan bila
terjadi bad sector. Selama proses format periksa pada persentasi berapa
kerusakan harddisk. Hal ini terlihat pada gambar dibawah ini.
Ketika program FORMAT menampilkan Trying to recover allocation
unit xxxxxx, artinya program sedang memeriksa kondisi dimana harddisk tersebut
terjadi bad sector. Asumsi pada pengujian dibawah ini adalah dengan Harddisk
Seagate 1.2 GB dengan 2 lokasi kerusakan kecil dan perkiraan angka persentasi
ditunjukan oleh program FORMAT :
Kondisi
|
Display pada program Format
|
persentasi yang dapat digunakan
|
Baik
|
0-20%
|
20%
|
Bad
sector
|
21%
|
Dibuang
|
Baik
|
22-89%
|
67%
|
Bad
sector
|
91%
|
Dibuang
|
Baik
|
91-100%
|
9%
|
c. Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh
partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan
kerusakan yang terjadi. Asumsi pada gambar bawah adalah pembuatan partisi
dengan Primary dan Extended partisi. Pada Primary partisi tidak terlihat dan
hanya ditunjukan partisi extended. Pembagian pada gambar dibawah ini adalah
pada drive D dan F (22MB dan 12 MB) dibuang
karena terdapat bad sector. Sedangkan pada E dan G ( 758MB dan 81MB) adalah sebagai drive yang
masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
Bila anda cukup ngotot untuk memperbaiki bad sector anda,
dapat juga dilakukan dengan try-error dengan mengulangi pencarian lokasi bad
sector pada harddisk secara tahapan yang lebih kecil, misalnya membuat banyak
partisi untuk memperkecil kemungkinan terbuangnya space pada partisi yang akan
dibuang. Semakin ngotot untuk mencari kerusakan pada tempat dimana terjadi bad
sector semakin baik, hanya cara ini akan memerlukan waktu lebih lama walaupun
hasilnya memang cukup memuaskan dengan memperkecil lokasi dimana kerusakan
harddisk terjadi.
d. Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak
pada partisi harddisk yang akan dibuang, lakukan format pada seluruh letter
drive dengan perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada partisi
yang dibuang (asumsi pada pengujian bad sector terletak pada letter drive D dan
F), maka partisi tersebut dapat langsung dibuang. Tetapi bila terjadi
kesalahan, misalnya kerusakan bad sector tidak didalam partisi yang akan dibuang
melainkan terdapat pada partisi yang akan digunakan, anda harus mengulangi kembali proses dari awal dengan membuang partisi
dimana terdapat kesalahan dalam membagi partisi yang terkena bad sector.
Hal yang perlu diingat : Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir,
misalnya C, D, E dan selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara
sebaliknya yaitu dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang
acak acakan akan mengacaukan sistem partisi harddisk.
e. Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang
tidak digunakan lagi. Setelah melakukan pemeriksaan dengan program FORMAT, maka
pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang mengandung bad sector.
Pada gambar dibawah ini adalah: Tahap membuang 2 partisi dengan FDISK untuk
letter drive D dan E. Untuk E dan G adalah partisi letter drive yang akan
digunakan.
F. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali
partisi harddisk dengan option 4 (Display partitisi) pada program FDISK, contoh
pada gambar dibawah ini adalah tersisa 3 drive : C sebagai primary partisi
(tidak terlihat), 2 extended partisi yang masih baik dan partisi yang
mengandung bad sector telah dihapus.
G. Akhir proses. Anda memiliki harddisk dengan kondisi yang telah
diperbaiki karena bad sector. Letter drive dibagi atas C sebagai Primary
partisi dan digunakan sebagai boot, D (758MB) dan E (81MB) adalah partisi ke 2
dan ke 3 pada extended partisi.
Bila anda
belum puas dengan hasil mencari bad sector, maka anda dapat mengulangi prosesur
diatas. Untuk melakukan Tips ini sebaiknya sudah mengetahui prosedur dalam
membuat partisi dengan program FDISK.
Yang perlu
dicatat pada tip ini adalah, berhati-hati pada pemakaian program LLF. Sebaiknya
mengunakan single drive untuk mengunakan program ini. Kesalahan melakukan LOW
LEVEL FORMAT pada harddisk sangat fatal dan tidak
dapat dikembalikin seperti kondisi semula.
Untuk harddisk
yang terkena BAD SECTOR sebaiknya mengunakan harddisk yang kondisinya belum
terlalu parah atau bad sector terdapat di beberapa tempat dan tidak sporadis
tersebar. Kerusakan pada banyak tempat (sporadis bad sector) pada harddisk akan
menyulitkan pencarian tempat dimana terjadi bad sector.
nah itu saja dalam postingan saya... silahkan dicoba :))
jika kalian tertarik berbagai macam software maupun hardware, jangan lupa kunjungi blog yang satu ini
link : anggie-irawadi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar